Selasa, 08 Januari 2013

MULTIMETER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan. Selain itu, dapat pula digunakan untuk mengukur daya suatu penguat. Dengan demikian, multimeter merupakan suatu alat yang dapat berfungsi ganda (multi), meter yang digunakan untuk : - mengukur arus listrik disebut Amperemeter - mengukur tegangan listrik disebut Voltmeter - mengukur tahanan listrik disebut Ohmmeter Dengan adanya fungsi-fungsi tersebut, maka multimeter disebut juga AVOMETER, yang merupakan singkatan dari: A = Amperemeter, V = Volt, O = Ohmmeter. Multimeter terdiri dari 2 macam, yaitu Multimeter digital dan Multimeter analog. Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizonal mewakil sumbu waktu dan garis vertikal mewakli sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan dilayar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran. Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu distel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal pada saat pengukuran. Tujuan Untuk mengukur resistansi, tegangan, dan arus listrik Untuk menyelidiki suatu komponen (baik atau buruk) secara diskrit Untuk memakai dan mengetahui fungsi osiloskop Untuk mengukur karakteristik : harga puncak – puncak, perioda, bentuk gelombang, dan selisih fasa BAB II DASAR TEORI Enam jenis alat ukur yang umum digunakan adalah voltmeter, ammeter, wattmeter, watthour meter, ohmmeter, dan osiloskop. Pada saat ini meter hanya hanya akan ditunjukkan pada kedudukan yang umum dalam suatu rangkaian listrik sederhana. Simbol untuk meter adalah lingkaran dengan sebuah huruf di dalamnya yang menunjukkan jenis meter tersebut. Sebuah voltmeter mengukur beda potensial, atau ggl, pada suatu rangkaian. Voltmeter selalu dipasang pada beda potensial yang akan diukur. Sebuah ammeter dihubungkan secara seri dengan saluran yang membawa arus yang akan diukur. - Beban + Gambar 2.1 Voltmeter selalu dipasang pada rangkaian yang akan diukur. Ammeter menunjukkan banyaknya elektron, dalam coulomb per detik, yang mengalir melaluinya. Ammeter mengukur arus secara keseluruhan pada suatu rangkaian. Untuk mengukur arus pada salah satu dari ketiga cabangnya, maka meter harus dipisahkan pada titik-titik X, Y, Z. Karena satu ampere itu pada rangkaian elektronika merupakan arus yang besar, maka seringkali digunakan miliammeter atau mikroammeter. (Satu miliampere adalah 0,001 A, dan satu mikroampere adalah 0,000001 A). Wattmeter mengukur daya, merupakan gabungan voltmeter dan ammeter sedemikian rupa sehingga meter tersebut menunjukkan hasil-hasil tegangan dan arus pada skalanya. Karenanya, meter tersebut dihubungkan pada beda potensial dan juga dihubungkan secara seri dengan saluran yang membawa arus. Wattmeter mungkin mempunyai tiga atau empat terminal, tidak seperti meter yang lain yang hanya mempunyai dua terminal. Pada banyak pemakaian, tidak digunakan wattmeter melainkan voltmeter dan ammeter yang terpisah. Nilai voltmeter dikalikan dengan nilai ammeter memberikan besarnya dalam watt. Watthour meter mengukur energi listrik. Meter ini sebenarnya merupakan sebuah motor listrik yang digandengkan pada suatu penunjuk yang menyerupai jarum jam. Berapa jauh penunjuk tersebut berputar tergantung pada arus yang mengalir, tegangan pada rangkaian, dan lamanya arus yang mengalir. Ohmmeter merupakan suatu ammeter yang ditambah denagn suatu baterai dalam, dan keduanya ditempatkan pada sebuah kotak kecil. Meter ini hanya dapat digunakan jika tahanan (resistansi) yang akan diukur berada pada suatu rangkaian yang mati, yaitu jika resistansi yang diukur tidak dilaui arus. Ohmmeter biasanya merupakan suatu meter yang mudah di bawa-bawa dan mempunyai kawat ukur yang luwes. Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Osiloskop merupakan suatu alat elektronika dengan sebuah tabung gambar seperti TV. Alat ini dapat memperlihatkan bentuk tegangan menurut waktu sesuai perubahan kekuatannya bahkan pada saat berubah arah. Biasanya dihubungkan pada rangkaian seperti voltmeter. - I + Gambar 2.2 Sebuah rangkaian sederhana yang hanya mempunyai sebuah beban. (Robert L Shrader, 1989) Kita lihat bahwa hambatan dalam baterai dan hambatan pada kawat yang mana menghubungkan berbagai alat di dalam suatu untai elektris mengubah jumlah seperti itu sebagai tegangan terminal dari baterai itu. Dengan itu sangat susah untuk dimengerti bahwa alat dulu mengukur arus dan tegangan juga cenderung untuk mengubah seluruh jumlah yang yang diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur kedua-duanya, yaitu arus dan voltase dikenal sebagai suatu galvanometer walaupun itu adalah alat yang ditunjuk sebagai suatu ampermeter ketika arus sebagai " target" dan sebagai voltmeter ketika beda-potensial sedang diukur. Prinsip kerja dari galvanometer dipelajari pada bab berikutnya. Untuk berikutnya, kita dapat mengenalinya sebagai “kotak hitam” kecil yang mempunyai nilai hambatan. Ketika berfungsi sebagai suatu ammeter, kotak harus ditempatkan secara langsung di dalam untai elektris yang berfungsi untuk mengukur arus. Untuk memperkecil gangguan nya pada arus, hambatannya harus diperbesar, oleh karena itu, mungkin akan menjadi sama rendah. Pada sisi lain, ketika galvanometer sedang beroperasi sebagai voltmeter untuk mengukur turunnya tegangan ke seberang suatu resistor atau tegangan terminal suatu baterai, kotak hitam harus ditempatkan sebagai rangkaian paralel dalam sirkit utama. Untuk memperkecil jumlahnya, maka mulai dari sirkit utama - yang galvanometer mempengaruhi pada pengukuran ini hambatannya harus setinggi mungkin. Suatu ammeter membangun dari suatu galvanometer dan dilangsir dari suatu resistor. Ammeter adalah suatu alat yang mempunyai hambatan rendah. Karenanya ,ammeter, seperti diperlukan ,adalah efek paling rendah yang digunakan untuk mengukur arus. Kita dapat juga mengkonversi galvanometer yang asli, dengan hambatannya 20 Ω, kedalam suatu voltmeter yang berkombinasi dengan suatu resistor. Dengan perkiraan yang ada, kita memerlukan suatu voltmeter yang akan membaca tegangan sampai kepada maksimum 100 V. Hukum Ohm menunjukkan bahwa 100 V akan menghasilkan suatu arus sebesar 5 A jika itu ditempatkan secara langsung ke seberang terminal galvanometer. Sejak galvanometer dapat maksimum 0,01 A, tindakan itu akan sungguh-sungguh membakar habis alat. Untuk mengurangi arus, dan begitu galvanometer menunjukkan nilai tegangan yang diperlukan, kia memerlukan suatu hambatan yang besar. Kita dapat memperoleh hambatan yang besar dengan hanya menerapkan hukum Ohm kepada kombinasi: V = IRtot di mana Rtot menghadirkan kombinasi dari perlawanan menyangkut galvanometer dan nilai hambatan R yang tidak diketahui, dan arus I yang kedua-duanya melalui sebuah resistor. Alat ukur Voltmeter-Ammeter adalah alat untuk menentukan besarnya hambatan. Ammeter mengukur arus; dan votmeter mengukur perbedaan potensial diantara resistor dan ammeter. Voltmeter mengukur nilai yang benar, tapi ammeter mengukur arus ketika sampai pada kedua resistor dan voltmeter. (Henry O Hooper, 1817) Pada umumnya instrumen seperti AVO dan DMMs sesuai untuk mencatat arus searah yang tetap ats tegangan 2 arah yang sinusoidal. Banyak bentuk gelombang berlainan yang ditemukan dalam sikrik elektronik seperti output rectifier, deret pulsa, gelombang siku-siku dan segitiga, serta gelombang thyristor. Penunjukkan yang diperoleh dengan memakai instrumen konversional kurang peka. Untuk itulah dicari metode pengukuran lain. CRO (cathode ray oscilloscope) ternyata menutupi kekurangan tadi dengan memperlihatkan gambar variabel yang sedang diukur dalam bentuk grafik berdasrkan waktu pada layar. Seberkas sinar elektron, yang dihasilkan dari katoda tabung, diarahkan ke layar fosfor yang akan berpendar kalau terkena sinar elektron, sehingga tempat itu terlihat. Berkas sinar dan tempat yang terkena sinar dibelokkan secara horizontal dengan kecepatan yang konstan oleh sebuah tegangan yang dihasilkan dalam sirkit yang memakai dasar waktu tadi, dan secara vertikal oleh teganagn sinyal yang datang. Impedansi yang dihasilkan oleh instrumen itu dapat dikatakan konstan; biasanya sebesar 1 MΩ. Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan dilayar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran. Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu distel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal pada saat pengukuran. Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakil sumbu waktu dan garis vertikal mewakli sumbu tegangan. Kontrol dalam jumlah banyak yang tampak dibagian depan osiloskop hanya dimaksudkan untuk memenuhi keperluan diatas. Kontrol ini dapat dipecah menjadi 3 kelompok ; kontrol cahaya, kontrol penyimpangan X, dan kontrol penyimpangan Y. Pabrik osiloskop banyak sekali dan tiap pabrik mempunyai cara tersendiri. Namun, hampir semua kontrol sama, biasanya hanya tampak luar saja yang berbeda. Kalau fungsi semua kontrol sudah diketahui, dan apabila sekali waktu menemui model baru, cukup dicari tiap kontrol dan menyetelnya ke posisi yang benar, kemudian osiloskop itu akan siap dan pasti akan membawa hasil yang baik. Fungsi berbagai kontrol dapat diuraikan sebagai berikut: Layar Biasanya dibagi ke dalam kotak-kotak bujur sangkar bersisi 1 cm dengan sumbu utama yang terbagi kedalam skala ukuran 2 mm. Penerangan skala Kontrol tahanan variabel sebuah lampu yang menerangi skala ukuran pada layar. Saklar penghidup daya Sudah jelas, tetapi cobalah periksa indikatornya. Tidak akan terarah kalau indikator ini tidak menyala. Pengatur cahaya Mengontrol intensitas cahaya. Bagian ini dapat membuat cahaya tetap ada pada layar dalam keadaan normal. Tetapi janganlah terlalu lama memprertahankan gambar pada layar, sebab dapat mengakibatkan terbakarnya fosfor pada permukaan layar. Fokus Mengatur letak atau jalur kurva sehingga tampak lebih jelas. Astiginator Kalau kontrol ini ada ia dapat mengubah elips ke dalam bentuk lingkaran. Pemindah Y Menggerakkan seluruh kurva dalam arah vertikal. Pengatur Y Memperkuat atau memperlemah sinyal yang datang untuk memperoleh ukuran vertikal display yang sesuai. Biasanya berbentuk saklar pengatur ukuran untuk berbagai posisi dalam suatu volt per centimeter. Multimeter digital/Digital Multimeter (DMM) secara relatif lebih kuat. Sebagian multimeter jenis ini mempunyai display (layar peraga) LED (light emitting diode) yang tingginya sering sampai ¾ inci (19mm). Hal yang penting untuk diperlihatkan ialah bahwa alat ini menampilkan impedansi yang tinggi dan konstan pada semua rentang tegangan; biasanya sebesar 10 MΩ. Banyak instrumen jenis ini yang bekerja atas prinsip kemiringan rangkap, yang dapat dijelaskan secara singkat seperti berikut ini. Muatan sebuah kapasitor ditunjukkan dari jenjang tertentu pada tingkat yang telah ditentukan ke tingkat jenjang yang lebih rendah, dan kemudian dikembalikan ke jenjang semula pada tingkat yang proporsional terhadap tegangan antar terminal meteran. Waktu yang dipakai untuk melepaskan muatan dan mengembalikan muatan diperbandingkan, serta tegangan “input” dikalkulasi dan ditunjukkan dilayar display. Arus yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sirkit ini sangat kecil dan konstan, sehingga impedansi tetap sebesar 10 MΩ. Pengukuran arus dilaksanakan dengan mengukur tegangan yang ada pada tahanan internal yang diketahui besarnya, dengan besar arus yang tidak diketahui. Pengukuran tahanan dilakukan dengan cara melewatkan arus konstan yang dihasilkan di dalam (internal) pada tahanan yang tidak diketahui besarnya dan dengan mengukur perbedaan potensialnya.Display yang dapat menyala atau lampu O/L digunakan untuk menunjukkan pembebanan yang berlebihan. Polaritas yang berbalik menyebabkan lampu O/L menyala, atau hanya mengubah tanda pada display. Perlakuan yang kasar tidak akan menyebabkan alat ini rusak. Namun, lebih baik bila pemakainya berhati-hati. Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan. Selain itu, dapat pula digunakan untuk mengukur daya suatu penguat. . Karenanya ,ammeter, seperti diperlukan ,adalah efek paling rendah yang digunakan untuk mengukur arus. Kita dapat juga mengkonversi galvanometer yang asli, dengan hambatannya 20 Ω, kedalam suatu voltmeter yang berkombinasi dengan suatu resistor. Dengan perkiraan yang ada, kita memerlukan suatu voltmeter yang akan membaca tegangan sampai kepada maksimum 100 V. Hukum Ohm menunjukkan bahwa 100 V akan menghasilkan suatu arus sebesar 5 A jika itu ditempatkan secara langsung ke seberang terminal galvanometer. Sejak galvanometer dapat maksimum 0,01 A, tindakan itu akan sungguh-sungguh membakar habis alat. Untuk mengurangi arus, dan begitu galvanometer menunjukkan nilai tegangan yang diperlukan, kia memerlukan suatu hambatan yang besar. Beberapa multimeter digital mengatur rentang pengukurannya sendiri. Ia mampu menyeleksi tegangan, arus ataupun tahanan, dan ia memilih rentang pengukuran yang terbaik, lalu memperlihatkan hasilnya pada display. Seberkas sinar elektron, yang dihasilkan dari katoda tabung, diarahkan ke layar fosfor yang akan berpendar kalau terkena sinar elektron, sehingga tempat itu terlihat. Berkas sinar dan tempat yang terkena sinar dibelokkan secara horizontal dengan kecepatan yang konstan oleh sebuah tegangan yang dihasilkan dalam sirkit yang memakai dasar waktu tadi, dan secara vertikal oleh teganagn sinyal yang datang. Impedansi yang dihasilkan oleh instrumen itu dapat dikatakan konstan; biasanya sebesar 1 MΩ. Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ketepatan alat jenis ini jauh lebih baik daripada jenis analog pada umumnya, yang lebih kecil daripada 1% dan sering hanya 0,1%. Kesalahan penunjukkan akan dihilangkan oleh display digital. Prinsip kerja dari galvanometer dipelajari pada bab berikutnya. Untuk berikutnya, kita dapat mengenalinya sebagai “kotak hitam” kecil yang mempunyai nilai hambatan. Ketika berfungsi sebagai suatu ammeter, kotak harus ditempatkan secara langsung di dalam untai elektris yang berfungsi untuk mengukur arus. Untuk memperkecil gangguan nya pada arus, hambatannya harus diperbesar, oleh karena itu, mungkin akan menjadi sama rendah. Walau instrumen digital pasti lebih mudah dan jelas dibaca oleh semua orang, tetapi itu hanya benar kalau besaran yang diukur bersifat statis. Untuk mengukur besaran yang secara relatif berubah pelan-pelan, meteran analog lebih sesuai. (Barry G Woollard, 2003) BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. PERALATAN DAN KOMPONEN 3.1.1. Peralatan dan Fungsi 1. AVO Meter Fungsi:untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan listrik. 2. Protoboard Fungsi: untuk meletakkan rangkaian sementara. 3. Osiloskop Fungsi: - Untuk mengukur besar tegangan listrik. - Untuk mengukur frekuensi sinyal. - Untuk membedakan arus AC dan DC - Untuk mengecek noise pada suatu rangkaian 3.1.2. Komponen dan Fungsi 1. Baterai Fungsi: untuk sumber tegangan DC. Resistor Fungsi: untuk tahanan atau hambatan aliran suatu komponen. Kapasitor Fungsi: untuk menyimpan arus listrik sementara di dalam medan listrik. Transistor Fungsi: untuk penguat atau sebagai sirkuit pemutus penyambung. Dioda Fungsi: untuk penyerah arus, sebagai catu daya, sebagai penyaring. 3.2. PROSEDUR PERCOBAAN 3.2.1. AVO Meter 1. Disiapkan peralatan dan komponen. 2. Dihitung besar hambatan-hambatan 5 buah resistor secara teori. 3. Diukur besar hambatan 5 buah resistor dengan multimeter. 4. Dicatat hasilnya. 5. Dirangkai gambar komponen seperti gambar dibawah. Dirangkai multimeter secara paralel terhadap resistor. Diukur besar tegangan yang melewati resistor. Dicatat hasilnya. Dilepaskan multimeter, kemudian dirangkaikan multimeter secara paralel terhadap diode Led. Diukur besarnya tegangan yang melewati diode Led. Dicatat hasilnya. 3.2.2. Osiloskop 1. Dihidupkan osiloskop dengan saklar ke ON. 2. Diatur saklar AC dan DC pada posisi ground. 3. Diputar saklar ANT ke kanan agar muncul bintik terang di layar. 4. Diatur fokus agar bintik setajam mungkin. 5. Diatur kalibrasi alatnya. 6. Dirangkai peralatan ke rangkaian diatas 7. Dihitung penunjukan skala pada layar osiloskop. DAFTAR PUSTAKA Hooper, Henry O dan Peter Gwynne. 1817. PHYSICS AND THE PHYSICAL PERSPECTIVE. Second Edition. Harper & Row Publisher : San Fransisco. Halaman : 440 – 444 Shrader, Robert L. 1989. KOMUNIKASI ELEKTRONIKA. Edisi Kelima. Jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta. Halaman : 31 – 33 Woollard, Barry G. 2003. ELEKRONIKA PRAKTIS. Cetakkan Kelima. PT Pradnya Paramita : Jakarta. Halaman : 6 - 8 Medan, 17 Nopember 2012 Asisten Praktikan ( Emy Alemmita Tarigan) (Indah Utari Nose) 4.3 ANALISA DATA Menghitung Kuat Arus dan Resistor Hambatan ( R ) = 1500 Ω Kuat arus untuk Tegangan masukan ( Vin ) Vin = 5 Volt R = 1500 Ω I= V/R=5volt/1500Ω=3,3× 〖10〗^(-3) A=3,3 mA Kuat arus untuk Tegangan LED ( Vled ) Vled = 1,65 Volt R = 1500 Ω I= V/R=(1,65 volt)/1500Ω=1,1 × 〖10〗^(-3) A=1,1 mA Kuat arus untuk Tegangan resistor ( VR ) VR = 3,35 Volt R = 1500 Ω I= V/R=(3,35 volt)/1500Ω=2,2× 〖10〗^(-3) A=2.2 mA Menghitung persen Ralat resistor % Ralat = |((R teori - R praktek) )/(R teori)|×100 % - Ralat Resistor untuk resistor Coklat – Merah - Hitam Rteori = 15 Ω Rpraktek = 14 Ω % Ralat = |(15 -14)Ω/(15 Ω)|×100 %= |1/15|×100 %=0,00067% - Ralat Resistor untuk resistor Kuning – Violet – Hitam Rteori = 47Ω Rpraktek = 47,5 Ω % Ralat = |(47 - 47,5)Ω/(47 Ω)|×100 %= |0,5/47Ω|×100 %=0,00010 % - Ralat Resistor untuk resistor Merah – Merah – Merah Rteori = 2200Ω Rpraktek = 214 Ω % Ralat = |(2200 - 2140)Ω/(2200 Ω)|×100 %= |60/2200|×100 %=0,00027 % - Ralat Resistor untuk resistor Coklat – Hitam – Merah Rteori = 1000Ω Rpraktek= 970 Ω % Ralat = |(1000 - 970)Ω/1000|×100 %= |30/1000|×100 %=0,0003 % - Ralat Resistor untuk resistor Coklat – Hijau – Merah Rteori = 1500Ω Rpraktek = 1470 Ω % Ralat = |(1500 - 1470)Ω/(1500 Ω)|×100 %= |30/1500|×100 %=0,0002 % Jelaskan prosedur untuk mengkalibrasi osiloskop. Untuk prosedur mengkalibrasi osiloskop dimulai dengan menghidupkan osiloskop ke saklar ON, kemudian tunggu 30 detik agar cukup stabil. Setelah osiloskop hidup, diatur saklar AC-DC pada posisi ground. Putar tombol INT ke kanan agar muncul bintik terang di layar (jangan terlalu terang, agar osiloskop tidak terbakar). Kemudian diatur pumpun fokus agar bintik setajam mungkin. Gerakkan bintik dengan cara menganjak osilator sumbu waktu. Untuk keperluan ini sumbu waktu ditaruh pada posisi INT atau distel saklar SWEEPTIME / DIV-nya sehingga di layar tampak garis horizontal. . BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan pada alat dan komponen yang digunakan, dapat digunakan rumus Hukum Ohm. Nilai tegangan pada PSA akan dibagi kepada dioda dan resistor, sehingga akan didapat nilai tegangan dari resistor dan dioda. Untuk menentukan arus dari masing-masing nilai tegangan dapat dicari dengan rumus : I = V/R Sedangkan untuk mengukur nilai hambatan dari resistor yang dipakai dapat menentukannya dengan membaca kode warna atau mentestingnya pada multimeter digital. 2. Untuk menentukan baik buruknya suatu komponen elektronika dapat dilakukan dengan mentestingnya pada multimeter digital atau komponen elektronika lainnya. 3. Fungsi osiloskop adalah Untuk mengukur besar tegangan listrik Untuk mengukur frekuensi sinyal Untuk membedakan arus AC dan DC Untuk mengecek Noise pada suatu rangkaian 4. Untuk mengukur karakteristik periode adalah dengan menggunakan rumus : (T) = 1/f 5.2 SARAN 1. Sebaiknya praktikan mengetahui cara mengkalibrasi osiloskop. 2. Sebaiknya praktikan mengetahui cara pembacaan kode warna pada resistor dan kapasitor. 3. Sebaiknya praktikan dapat mentesting terlebih dahulu, apakah komponen dapat digunakan atau tidak. NAMA : INDAH UTARI NIM : 110801003 ASISTEN : EMY ALEMMITA TARIGAN RESPONSI PERANCANGAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Apa kepanjangan dari CRO? Jawab : Cathode Ray Oscilloscope Sebutkan enam jenis alat ukur yang sering digunakan! Jawab : Ammeter Ohmmeter Voltmeter Wattmeter Watthour meter Osiloskop Sebutkan kontrol-kontrol yang ada di osiloskop beserta fungsinya! Jawab : Layar Biasanya dibagi ke dalam kotak-kotak bujur sangkar bersisi 1 cm dengan sumbu utama yang terbagi kedalam skala ukuran 2 mm. Penerangan skala Kontrol tahanan variabel sebuah lampu yang menerangi skala ukuran pada layar. Saklar penghidup daya Sudah jelas, tetapi cobalah periksa indikatornya. Tidak akan terarah kalau indikator ini tidak menyala. Pengatur cahaya Mengontrol intensitas cahaya. Bagian ini dapat membuat cahaya tetap ada pada layar dalam keadaan normal. Tetapi janganlah terlalu lama memprertahankan gambar pada layar, sebab dapat mengakibatkan terbakarnya fosfor pada permukaan layar. Fokus Mengatur letak atau jalur kurva sehingga tampak lebih jelas. Astiginator Kalau kontrol ini ada ia dapat mengubah elips ke dalam bentuk lingkaran. Pemindah Y Menggerakkan seluruh kurva dalam arah vertikal. Pengatur Y Memperkuat atau memperlemah sinyal yang datang untuk memperoleh ukuran vertikal display yang sesuai. Biasanya berbentuk saklar pengatur ukuran untuk berbagai posisi dalam suatu volt per centimeter. NAMA : INDAH UTARI NIM :110801003 ASISTEN : EMY ALEMMITA TARIGAN TUGAS AKHIR :Pengukuran Dengan Avometer dan Osiloskop 1). Jelaskan jenis – jenis dari resistor, kapsistor, transistor, dan diode serta symbol dan fungsinya! Jawab : Resistor Fungsinya sebagai hambatan penghambat arus listrik. Resistor terbagi menjadi dua yaitu resistor tetap (Fixed Resistor ) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor). Lambang (symbol) : Resistor Biasa (nilainya tetap) adalah sebuah resistor penghambat gerak arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah (konstan). Resistor ini biasanya terbuat dari nikel atau karbon. Resistor Kawat : Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi Resistor Batang Karbon (Arang) : Resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Resistor Keramik atau Porselin : Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi Resistor Film Karbon : Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Resistor Film Metal :Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Resistor Variabel (tidak tetap) Potensiometer Resistor ini merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutaor porosnya melalui tuas yang telah tersedia. Nilai dari potensiometer dapat di lihat pada badan potensio menggunakan kode angka. Nilai resistansi potensiometer yang beredar dipasaran ada 2 macam, yaitu nilai resistansinya yang dapat diubah secara logaritmis dan nilai resistansi yang dapat diubah secara linier. Trimpot Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Resistor jenis trimpot merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar porosnya menggunakan obeng. NTC dan PTC NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya LDR LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Kapasitor Fungsinya adalah untuk menyimpan arus dalam bentuk medan listrik. a. Kapasitor Tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah. Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan berdasarkan polaritas elektrodanya - Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik. - Kapasitor Non-Polar Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Kapasitor Variabel (Kapasitor tidak tetap) adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan dengan batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Lambang (simbol) Transistor Transistor adalah komponen elektronika yang fungsinya untuk menguatkan atau melipatgandakan arus yang masuk dan arus yang keluar. Transistor Bipolar (Dwi kutub) Fungsi transistor bipolar ini adalah sebagai pengatur arus listrik (regulator arus listrik), dengan kata lain transistor dapat membatasi arus yang mengalir dari Kolektor ke Emiter atau sebaliknya (tergantung jenis transistor, PNP atau NPN) transistor PNP dan transistor NPN. Transistor Efek Medan (FET – Field Effect Transistor) Jenis transistor yang juga memiliki 3 kaki terminal yang masing-masing diberi nama Drain (D), Source (S), dan Gate (G). Cara kerja transistor ini adalah mengendalikan aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui tegangan yang diberikan pada terminal Gate. Dioda Berfungsi sebagai penyearah arus atau mengubah arus boalk-balik menjadi arus searah. Dioda Pemancar Cahaya atau LED LED (light-emitting diode), akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah Foto Dioda Menghasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya Zener Diode Berfungsi sebagai Penyetabil Tegangan DC (Searah) Dioda Schottky Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor Dioda Tunnel 2). Jelaskan secara singkat mengenai multimeter! Jawab : Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan. Selain itu, dapat pula digunakan untuk mengukur daya suatu penguat. Dengan demikian, multimeter merupakan suatu alat yang dapat berfungsi ganda (multi).Multimeter digital/Digital Multimeter (DMM) secara relatif lebih kuat. Sebagian multimeter jenis ini mempunyai display (layar peraga) LED (light emitting diode) yang tingginya sering sampai ¾ inci (19mm). Hal yang penting untuk diperlihatkan ialah bahwa alat ini menampilkan impedansi yang tinggi dan konstan pada semua rentang tegangan; biasanya sebesar 10 MΩ. Pengukuran arus dilaksanakan dengan mengukur tegangan yang ada pada tahanan internal yang diketahui besarnya, dengan besar arus yang tidak diketahui. Pengukuran tahanan dilakukan dengan cara melewatkan arus konstan yang dihasilkan di dalam (internal) pada tahanan yang tidak diketahui besarnya dan dengan mengukur perbedaan potensialnya. Display yang dapat menyala atau lampu O/L digunakan untuk menunjukkan pembebanan yang berlebihan. Polaritas yang berbalik menyebabkan lampu O/L menyala, atau hanya mengubah tanda pada display. Perlakuan yang kasar tidak akan menyebabkan alat ini rusak. Namun, lebih baik bila pemakainya berhati-hati. Beberapa multimeter digital mengatur rentang pengukurannya sendiri. Ia mampu menyeleksi tegangan, arus ataupun tahanan, dan ia memilih rentang pengukuran yang terbaik, lalu memperlihatkan hasilnya pada display. Ketepatan alat jenis ini jauh lebih baik daripada jenis analog pada umumnya, yang lebih kecil daripada 1% dan sering hanya 0,1%. Kesalahan penunjukkan akan dihilangkan oleh display digital. Walau instrumen digital pasti lebih mudah dan jelas dibaca oleh semua orang, tetapi itu hanya benar kalau besaran yang diukur bersifat statis. Untuk mengukur besaran yang secara relatif berubah pelan-pelan, meteran analog lebih sesuai. Karena itulah meteran analog lebih cocok untuk memperlihatkan trend(kecenderungan)jenjang ukuran. 3). Jelaskan secara singkat mengenai osiloskop! Jawab Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizonal mewakil sumbu waktu dan garis vertikal mewakli sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan dilayar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran. Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu distel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal pada saat pengukuran. BAB IV ANALISA DATA 4.1 DATA PERCOBAAN